Rabu, 29 Agustus 2018

KEDIRI LAGI KEDIRIKU KEREN



KEDIRI LAGI KEDIRIKU KEREN

                Memiliki julukan kota tahu kuning sekaligus kabupaten yang pernah menjadi bagian dari kerajaan penting di Pulau Jawa yang sempat membawa pengaruh besar hingga ke Ternate. Kabupaten Kediri adalah wilayah yang cukup kecil apabila dibandingkan dengan kota-kota lain, kota tua ini hanya memiliki luas 1.386.05 km² tetapi ia memiliki sejarah dan  wisata yang mengagumkan. Sejarah yang dimulai dari masa  perpindahan kerajaan Medang dari tanah Mataram ke timur menjelang milenium kedua, hingga pada puncak kejayaan Kediri  dibawah kepemimpinan Raja Jayabaya, raja yang dikenal masyarakat jawa pernah meramalkan  kehidupan masa kini yang dicatat dalam kitab Musasar yang memiliki isi kurang lebih 216 serat.  Salah satunya adalah “Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran, tanah Jawa kalungan wesi” artinya adalah “kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda,pulau jawa berkalung besi” makna sebenarnya adalah terciptanya kereta api dimasa sekarang. Selain itu juga ada “Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang” artinya “perahu njalan diatas angkasa” maknanya adalah terciptanya pesawat terbang. Dan ramalan  yang telah terpampang nyata dan megah di wilayah kediri sendiri adalah  terbangunnya bangunan megah seperti pagupon atau rumah  burung merpati di tengah jalan raya yaitu Monumen Simpang Lima Gumul yang berlokasi di Tugurejo, Ngasem Kediri. Bangunan ini selain jadi tempat wisata Ia juga menjadi ikon Kabupaten Kediri, bangunan yang menyerupai Arc De Triomphe yang berada di Paris, Perancis ini juga dilengkapi dengan  waterboom Gumul Paradise Island yang berlokasi tidak jauh dari monumen yang juga dikelilingi oleh taman hijau yang menyejukan mata.

     


                Selain Monumen Simpang Lima Gumul dan Gumul Paradise Island, Kabupaten Kediri juga mempunyai destinasi wisata yang cukup banyak dan populer yang cocok untuk dikunjungi  seperti Gunung Kelud  yang  memiliki keindahan alam nyata dan jalan yang sudah beraspal pun mudah untuk dilalui kendaraan baik motor maupun mobil, gunung ini berlokasi di Desa Sugih Waras, Ngancar, Kediri.
 
 
                Tak ketinggalan, Kabupaten Kediri juga memiliki lebih dari  3 air terjun yang menyejukan mata dan hati, dimulai dari Air Terjun Dholo, dimana bukan hanya airnya saja yang segar, Air Terjun Dholo juga memiliki panorama yang melelehkan hati, banyak spot foto yang langsung disediakan  oleh alam, air terjun yang berlokasi di  Dusun Besuki, Desa Jugo, Mojo, Blimbing ini memiliki julukan air terjun seribu tangga, dimana apabila kita ingin menuju ke air terjun kita harus melalui tanggga  yang amat panjang, jadi buat kalian yang ingin melihat keindahan Air Terjun Dholo siapkan fisik ya!              


   

                Selanjutnya ada  Air Terjun Irenggolo, air terjun yang memiliki karakteristik air yang bertingkat-tingkat seperti tangga yang siap memanjakan mata kita ini memiliki tinggi sekitar 20-25 meter, air terjun ini sendiri  juga berada di Desa Jugo, Mojo, Blimbing. Air terjun ini selalu ramai dikunjunggi wisatawan terutama disaat musim  liburan tiba.

                Selain wisata alam, Kediri juga mempunyai wisata edukasi Kampung Inggris Pare yang sudah mendunia, Kampung Inggris ini terletak di Tulungrejo, Pare. Di  Kampung Inggris ini sendiri ada sekitar 146 lebih lembaga kursus yang siap menampung pendatang yang ingin memperdalam bahasa inggris. Di Kampung Inggris ini hampir keseluruhan orangnya menggunakan bahasa inggris , tidak hanya warga Kediri saja yang datang melainkan daerah-daerah lain pun banyak yang berkunjung di Kampung Inggris, tak sedikit pula orang asing yang datang.

Kabupaten kediri juga memiliki lebih dari 3 candi yang penuh sejarah, seperti Candi Surawana yang lokasinya tidak jauh dari Kampung Inggris Pare,yaitu di Desa Canggu,Pare. Candi Surawana merupakan candi yang bercorak Hindu, candi ini diperkirakan dibangun pada sekitar abad ke 14 bertujuan untuk memuliakan raja kerajaan Wengker yang bernama Bhre Wengker. Candi ini memiliki ukuran yang tidak luas hanya berukuran 8x8 meter.

                Kuliner pun tak kalah populer, Kabupaten Kediri memiliki banyak kuliner yang khas, seperti yang ada di daerah Plosklaten, dan bukan lagi rahasia sate bekecot khas plosoklaten ini sudah terkenal sejak dahulu hingga banyak pengusaha sate dan kripik bekecot ini berani mengekspor hingga ke luar negeri, selain tampilan yang menggiurkan, harga sate bekicot pun sangat amat terjangkau, harga pertusuknya pun  hanya di bandrol sekitar 250-500 rupiah, sangat amat terjangkau bukan?.


 Setelah dari Plosoklaten, mari kita berpindah ke kecamatan sebelah yang mana terkenal dengan kuliner tradisionalnya yaitu klepon wonosari, Gurah. Makanan tradisional yang berasal dari tepung beras ketan yang dicampur dengan perasan daun pandan lalu dibentuk bola-bola kecil, dan tak lupa didalamnya diisi segumpal gula merah, makanan ini sudah tidak asing untuk lidah orang Kediri seperti saya ini. Biasanya klepon ini di sajikan di pincuk daun pisang atau di piring kecil dan ditemani lupis atau lontong dari beras ketan serta cenil yang terbuat dari tepung sagu, tak lupa diatasnya diberi topping parutan kelapa muda dan sirup gula jawa, cukup menggiurkan bukan ?Selain itu harganya pun tak terlalu mahal, hanya sekitar 5000 saja sudah dapat porsi yang cukup banyak makanan tradisional ini.


Bagaimana kawan setelah membaca artikel ini, tertarik untuk berkunjung ke tanah kelahiran saya kah..? :)
ditunggu kedatangannya... ;)


Referensi :
·         Id.m.wikipedia.org
·         Archieve.is
·         Tempatwisataseru.com
·         Adventurose.com
·         Kompasiana.com
·         Kampunginggrisalazhar.co.id
·         Parekampunginggris.co
·         Hafifah148094997.wordpress.com
·         Neritafuturejurnalistik3a.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar